BHISA.ID – Berkunjung di Kota Cirebon rasanya belum lengkap jika belum berkunjung di situs sejarah Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan terletak di Jalan Kasepuhan No 43, Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Cirebon, Jawa Barat. Dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Stasiun Kereta Api Kejaksan dan 30 menit dari Terminal Bus Harjamukti Cirebon.
Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan saksi bisu kejayaan kerajaan Islam pada masa itu. Didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada masa perkembangan islam atau sekitar tahun 1529. Pada awal dibangunnya Keraton Kasepuhan merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang merupakan keraton tertua di Cirebon. Keraton Pakungwati yang terletak di sebalah timur Keraton Kasepuhan, dibangun oleh Pangeran Cakrabuana (Putera Raja Pajajaran) pada tahun 1452, bersamaan dengan pembangunan Tajug Pejlagrahan yang berada di sebelah timurnya.
Tata Letak dan Arsitektur
Keraton Kasepuhan adalah salah satu bangunan peninggalan kesultanan Cirebon yang hingga saat ini masih terawat dengan sangat baik. Seperti keraton keraton yang ada di wilayah Cirebon, bangunan keraton kasepuhan menghadap ke utara.
Di depan keraton Kesepuhan terdapat alun-alun yang pada waktu zaman dahulu bernama alun-alun Sangkala Buana yang merupakan tempat latihan keprajuritan yang diadakan pada hari Sabtu atau istilahnya pada waktu itu adalah Saptonan dan juga sebagai titik pusat tata letak kompleks pemerintahan keraton. Dan di alun-alun inilah dahulunya dilaksanakan juga pentas perayaan kesultanan lalu juga sebagai tempat rakyat berdatangan ke alun-alun untuk memenuhi panggilan ataupun mendengarkan pengumuman dari Sultan.
Jika dilihat dari tata letaknya, keraton atau pusat pemerintahan yang menghadap ke utara, pada bagian depannya terdapat alun alun, dan pada bagian barat terdapat Masjid Agung, hal ini yang di adopsi beberapa kabupaten atau kota yang terletak di pesisir jawa.
Hal Hal Unik yang Bisa di Temui
Salah satu hal unik yang dapat kita lihat dari keraton yang luasnya 185.200m2 ini adalah keberadaan Muesum Kereta Singa Barong. Menurut sejarah, kereta ini di buat pada tahun 1549. Dikatakan kereta ini adalah kereta paling canggi pada masanya, karena sudah dilengkapi dengan suspensi, shockbreaker, power steering dan memiliki kemampuan untuk berbelok 90 derajat. Tenaga yang digunakan untuk menarik kereta ini adalah menggunaan tenaga 4 ekor kerbau bule (albino)
Kereta Singa Barong memiliki duplikat di bagian belakang museum. Kereta duplikatnya itulah yang sering dibawa ke berbagai festival dan pameran.
Selain koleksi kendaraan pusaka, keraton kasepuhan Cirebon ini juga memiliki koleksi lukisan Prabu Siliwangi yang di ketahui dalam sejarah merupakan kakek dari Sunan gunung Jati pada masanya. Keunikan lukisan ini adalah ketika ketika kita berdiri di manapun, mata dari lukisan Prabu Siliwangi akan terlihat mengikuti kita. Hal ini disebabkan karena teknik melukis yang di buat secara khusus.
Berkunjung ke Keraton, hal yang paling membuat penasaran pengunjung adalah singgasana Raja. Singga sana ini berada di tengah tengah banguan utama keraton kasepuhan. Namun kita tidak dapat mendekat karena area utama ini hanya dibuka untuk umum pada saat saat tertentu saja, misal pada saat open house Idul Fitri.
Nah, tertarik untuk berkunjung ke Cirebon? Saat ini sudah banyak sekali operator shuttle yang melayani perjalanan Jurusan Jakarta Cirebon, maupun Jurusan Bandung Cirebon.
Semoga Berguna.
Senang Bisa Berbagi.